Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BPOM Denpasar Temukan Ribuan Produk Makanan Berbahaya

Kompas.com - 25/09/2008, 16:38 WIB

DENPASAR, KAMIS - Balai Pengawas Obat dan Makanan Denpasar, Bali, melakukan sidak ke sejumlah swalayan setempat khusus mencari produk makanan yang mengandung melamin dan susu dari China.
    
Maryati, petugas BPOM Denpasar, Kamis mengatakan, dari sidak tersebut pihaknya masih menemukan ribuan produk makanan berbahaya untuk kesehatan.
    
Meliputi lima jenis produk dari 28 item produk makanan yang dilarang beredar di tengah masyarakat, karena akan berdampak membahayakan kesehatan.

Lima item produk yang dilarang beredar tersebut di antaranya dua macam produk Oreo baik berupa roti maupun wafer stick, dua macam permen MMS warna kuning dan coklat, serta wafer bermerek Sniker yang semuanya berkode BPOM ML.

"Produk makanan yang mengandung melamin dan susu dari China yang kami temukan sudah diamankan untuk barang bukti," katanya.

Sidak yang dilakukan BPOM dengan mendatangi sejumlah swalayan dan supermarket. Selain memeriksa etalase dan rak yang memajang produk yang dijual kepada konsumen, petugas juga memeriksa gudang penyimpanannya.

"Kami harapkan pasar swalayan agar tidak memajang maupun menjual makanan berbahaya yang telah terbukti mengandung melamin dan susu dari China yang membahayakan kesehatan masyarakat," ucapnya.

Dia mengatakan, pihak BPOM akan melakukan proses hukum, terhadap pihak swalayan dan supermarket terbukti tetap membandel memajang maupun menjual produk yang dilarang beredar.

"Jika pihak swalayan bersikukuh tetap memajang dan menjual ke konsumen, maka kami akan melakukan proses hukum," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

OCBC Singapura Ajukan Tawaran Rp 16 Triliun untuk Akuisisi Great Eastern Holdings

OCBC Singapura Ajukan Tawaran Rp 16 Triliun untuk Akuisisi Great Eastern Holdings

Whats New
Inggris Keluar dari Jurang Resesi Ekonomi

Inggris Keluar dari Jurang Resesi Ekonomi

Whats New
Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Whats New
Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Whats New
Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

Work Smart
Viral Video Youtuber Korsel Diajak Mampir ke Hotel, Ini Tanggapan Kemenhub

Viral Video Youtuber Korsel Diajak Mampir ke Hotel, Ini Tanggapan Kemenhub

Whats New
Finaccel Digital Indonesia Berubah Nama jadi KrediFazz Digital Indonesia

Finaccel Digital Indonesia Berubah Nama jadi KrediFazz Digital Indonesia

Whats New
Dampak Fluktuasi Harga Pangan Awal 2024

Dampak Fluktuasi Harga Pangan Awal 2024

Whats New
Mengenal 2 Fitur Utama dalam Asuransi Kendaraan

Mengenal 2 Fitur Utama dalam Asuransi Kendaraan

Earn Smart
Penggunaan Gas Domestik Didominasi Industri, Paling Banyak Industri Pupuk

Penggunaan Gas Domestik Didominasi Industri, Paling Banyak Industri Pupuk

Whats New
Libur Panjang, Angkasa Pura II Proyeksikan Penumpang Capai 1 Juta Orang

Libur Panjang, Angkasa Pura II Proyeksikan Penumpang Capai 1 Juta Orang

Whats New
Percepat Peluncuran Produk untuk Perusahaan Teknologi, XpandEast Terapkan Strategi Pengurangan Time-to-Market

Percepat Peluncuran Produk untuk Perusahaan Teknologi, XpandEast Terapkan Strategi Pengurangan Time-to-Market

Whats New
Pasar Kripto Berpotensi 'Rebound', Simak Prospek Jangka Panjangnya

Pasar Kripto Berpotensi "Rebound", Simak Prospek Jangka Panjangnya

Earn Smart
Asosiasi 'Fintech Lending' Buka Suara Soal Pencabutan Izin Usaha TaniFund

Asosiasi "Fintech Lending" Buka Suara Soal Pencabutan Izin Usaha TaniFund

Whats New
Pihak Minimarket Diminta Ikut Tanggung Jawab Keamanan Parkir, Asosiasi: Kami Sudah Pasang CCTV dan Beri Peringatan

Pihak Minimarket Diminta Ikut Tanggung Jawab Keamanan Parkir, Asosiasi: Kami Sudah Pasang CCTV dan Beri Peringatan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com